Prihal Garuda asal muasal burung Garuda

Hé Jatayu dibya, wênang dharaka ring hurip, sangka ryasih ta mamitra, bapangku kalulut têmên, tumuluy têka ring putra, ah ō dibyanta hé kaga. Sêdêng tat mahurip nguni, bapangku mahurip hidêp, ri pêjah ta kunêng mangke, menyak uwuh-uwuh.

terjemahan:

Hai Jatayu yang mulia, sungguh kuat dikau memepertahankan jiwa. Karena cinta kasihmu bersahabat terhadap ayahku lekat sekali, berkelanjutan sampai kepada aku, puteranya. Amatlah mulia wahai dikau burung perkasa. Tatkala engkau masih hidup tadi, ayahku kurasakan masih hidup, sekarang ketika engkau telah meninggal, sungguh bertambah sedih hatiku.

Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung, wahana Wisnu. Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan Kaśyapa dan Winatā, salah seorang putri Dakṣa. Ia musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan sesama istri dan atasannya, yaitu Kadru, ibu para ular.

Sinar Garuda sangat terang sehingga para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan.

Ia memiliki putera bernama Sempati (Sampāti) dan istrinya adalah Unnati atau Wināyakā. Menurut kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.

Garuda dikatakan pernah mencuri amerta dari para dewa untuk membebaskan ibunya dari cengkeraman Kadru. Kemudian Indra mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta dapat direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan kilatnya (bajra) menjadi rusak.
Nama-nama lain Garuda

Kaśyapi
Wainateya
Suparṇna
Garutmān
Dakṣāya
Śālmalin
Tārkṣya
Wināyaka

Nama-nama julukan

Sitānana, ‘wajah putih hijau’.
Rakta-pakṣa, ‘sayap merah’.
Śweta-rohita, ‘sang putih merah’.
Suwarṇakāya, ‘tubuh emas’.
Gaganeśwara, ‘raja langit’.
Khageśwara, ‘raja burung’.
Nāgāntaka, ‘pembunuh naga’.
Pannaganāśana, ‘pembunuh naga’.
Sarpārāti, ‘musuh ular-ular’.
Taraswin, ‘yang cepat’.
Rasāyana, ‘yang bergerak cepat sebagai perak’.
Kāmachārin, ‘yang pergi sesukanya’.
Kāmāyus, ‘yang hidup dengan senang’.
Chirād, ‘makan banyak’.
Wiṣṇuratha, ‘kereta Wisnu’.
Amṛtāharaṇa, ‘pencuri amerta’.
Sudhāhara, ‘pencuri’
Surendrajit, ‘penakluk Indra’.
Bajrajit, ‘penakluk kilat’.

VIDEO TENTANG GARUDA KLIK DISINI

SEJARAH GARUDA LAINYA KLIK DISINI


http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda


INFO TEKNO

Posted by Admin Web on 4:25 AM. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 comments for “Prihal Garuda asal muasal burung Garuda”

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery