kaitan kamus Uighur dan Kashgar, Legenda ’Jalur Sutera’

Seorang pemuda Uighur pernah ditanya: “Apakah Anda orang Uighur?” Dengan bangga ia menjawab, “Benar, saya seorang Muslim!”

Kashgar-Jalur-Sutera2-300x176TIDAK banyak orang mengenal Kashgar sebaik mereka mengenal Jalur Sutera (Silk Road). Padahal, di kota kecil inilah terletak bagian penting Jalur Sutera yang melegenda itu, tepatnya di bagian barat Lembah Tarim.
Penduduk utama Kashgar adalah muslim Uighur, penduduk asli kawasan Asia Tengah. Awalnya mereka dikenal orang-orang Eropa sebagai suku Hun, dan oleh orang Cina dikenal sebagai suku Hui-ho, Hui-hu, atau Hsing-nu. Kini orang Cina menyebut mereka sebagai bangsa Way-gur (Uighur).
Bagi orang Uighur, Islam menjadi identitas suku. Seorang pemuda Uighur pernah ditanya: “Apakah Anda orang Uighur?” Dengan bangga ia menjawab, “Benar, saya seorang Muslim!”
Selama berabad-abad, Kasghar menjadi ibu kota pemerintahan dan negara Turkistan yang kekuasaannya meliputi kawasan Asia Tengah. Selama beberapa kali pemerintah dan penguasa di kawasan itu berganti, namun Kasghar tetap menjadi ibu kota Pemerintahan Islam hingga tahun 1877 –ketika Cina mencaploknya.
Kashgar dimasukkan ke dalam wilayah Propinsi Xinjiang, Cina, bertetangga dengan Kirgistan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India. Xinjiang sendiri adalah daerah otonomi Cina. Sebagian warganya beragama Islam –berdarah Turki berbahasa Weiwuer (Uighur Muslim).
Penduduk Kashgar –jumlahnya sekitar 200 ribuan— tidak punya kemiripan dengan bangsa Cina, lebih mirip penduduk muslim yang tinggal di kawasan Rusia. Wajah mereka pun lebih mirip orang Eropa Timur dan Timur Tengah daripada orang Cina.
Sebagai daerah bersejarah dan tujuan wisata, di sini dapat ditemui situs perdagangan sutera, juga lukisan-lukisan indah yang terpahat di dinding-dinding gua yang tersebar di daerah ini, reruntuhan kota-kota kuno, serta keindahan Gunung Tianshan dan Danau Khayangan yang memesona.
Pesona dan potensi alami Kashgar menjadi rebutan pengaruh berbagai pihak. Akhir abad ke-2 Sebelum Masehi, Cina menduduki kawasan itu sampai awal Abad I Masehi, karena orang Yuech-chih berhasil merebutnya kembali.  Cina kembali menguasai kawasan ini pada akhir Abad VII masa Dinasti Tang (618 – 907). Namun tahun 752 Kasghar berhasil dikuasai berturut-turut oleh bangsa Turki, kaum Uighurs (Abad X dan XI), orang Kara kitai (abad XII), dan tahun 1219 oleh bangsa Mongol.
Pada akhir abad XIV Kasghar dikuasai Bangsa Timur (Tumerlane), lalu direbut kembali oleh penguasa Cina di bawah Dinasti Qing (1644-1911). Tahun 1928- 1937 meletus perlawanan kaum muslim yang dipimpin oleh Ma Chung-ying dengan dukungan Uni Soviet. Namun tahun 1943 pemerintah Cina berhasil memadamkan perlawanan itu dan menguasai Kashgar hingga kini.
KASHGAR adalah kota terbesar dan teramai di jalur Jalan Sutera (Silk Road). Di kota ini pula letak bersejarah yang sangat terkenal di kawasan Asia Tengah, Masjid Id Kah, dibangun tahun 1442 atas perintah Shakesimirzha. Masjid ini menjadi lambang kota Kashgar. Setiap bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha, kawula muda kota ini menabuh beduk dan menari untuk merayakannya.
Di kejauhan pusat kota, terdapat sebuah kompleks Makam Abakh Hoja (Haji Apak) yang dibangun tahun 1640. Konon Abakh Hoja adalah putra tertua Yusuf Hoja (Haji Yusuf ) –tokoh penyebar Islam di sana. Menurut catatan sejarah, yang dikubur di makam ini 70 dua orang dari lima generasi keluarga yang menyebarkan Islam di Kashgar dan sekitarnya.
Kashgar melahirkan salah satu ilmuwan dunia, tokoh Muslim Uighur terkenal, Mehmud Kashgarli (1008-1105). Ia menyusun kamus bahasa Turki dalam bahasa Arab, juga menghasilkan manuskrip dalam bidang sastera, budaya, astronomi, geografi, dan biologi.
Di balik pesona, peradaban tinggi, dan aura Islam di Kashgar, tersimpan derita Muslim Xinjiang secara keseluruhan yang berusaha meneriakkan pekik merdeka. Pejuang kemerdekaan pun menerima perlakuan represif dari pemerintah Cina. Identitas Islam dan budaya mereka pun berusaha dimusnahkan.

Posted by Nusantara Voice on 4:28 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 comments for “kaitan kamus Uighur dan Kashgar, Legenda ’Jalur Sutera’”

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery